JOMBANG - Membentuk karakter disiplin guru dan siswa merupakan hal yang niscaya dilakukan oleh lembaga pendidikan. Salah satu upaya yang ditempuh MI Badas adalah dengan menerapkan finger print untuk pendidik dan peserta didik. "Kita mulai menerapkan finger print, bukan hanya untuk siswa, tapi juga guru, " terang H. Zainuri, Ketua Yayasan Bustanul Ulum Badas, Sabtu (15/01/22).
Berdasarkan pantauan jurnalis di lapangan, para guru dan siswa antusias melakukan rekam sidik jari di kantor utama MI Bustanul Ulum Badas. "Perekaman sidik jari, " jelas Harun salah satu guru yang sekaligus petugas rekam sidik jari.
Kebijakan penggunaan finger print ini mulai diterapkan di semester 2 Tahun Pelajaran 2021/2022. "Mulai semester ini diterapkan, " Drs. Aminun Kepala MI Bustanul Ulum Badas menjelaskan. "Tetap dilakukan pengawasan secara manual, walaupun sudah ada fingerprint, " lanjutnya.
Masih menurut Aminun, "Integrasi penggunaan fingerprint dan conventional supervisor ini perlu diterapkan, karena bisa saling melengkapi, " cetus Aminun dengan serius. "MI Badas akan selalu berusaha menjaga amanah wali murid dalam mendidik anak-anak, ini adalah salah satu usaha kami, " lanjutnya.
Baca juga:
Universitas Brawijaya Raih Akreditasi Unggul
|
Selain kebijakan fingerprint, MI Badas juga akan menerapkan kebijakan baru di semester ini untuk para siswa. Bentuk programnya berupa Upgrading Skill, di mana para siswa akan dibekali dengan berbagai macam keterampilan. Menanggapi penerapan berbagai macam kebijakan baru ini, Hidayat salah satu guru menyampaikan dukungannya. "Sangat positif, karena (Kebijakan, Red) membentuk karakter kedisiplinan dan membekali siswa dengan keterampilan, " pungkasnya.